Senin, 08 Juli 2019

Siger Keratuan Melinting




Kenampakan siger asli Melinting, jika dilihat-lihat ini hampir sama dengan siger Darah Putih bahkan ada bunga-bunga benang woolnya juga, hanya saja Siger Melinting memiliki cakar ayam yang lebih panjang. Siger ini berlekuk tujuh seperti siger Pesisir umumnya dengan ukiran floral seperti sulur-suluran yg memperindah siger, untuk hiasan sigernya berupa rumbai-rumbai yg terbuat dari lempeng kuningan pendek-pendek kurang lebih seruas-ruas jari yg digulung, dan di antara ruas gulungan kuningan tersebut disekat kain beludru merah yg dibundarkan dan dibolongi tengahnya, kemudian dirangkai menjadi untaian dengan benang dengan ujung bawah ada relief bunga terbuat dari lempeng kuningan (sekilas mirip gantungan bulang taji Pepadun) dan ujung atas ada hiasan bunga dari benang wool yg berwarna-warni (putih, kuning, merah) disangga oleh 5 buah cakar ayam yg dililit benang merah setiap pangkal cakarnya, setiap cakarnya bercabang 6 berwarna emas yang direkahkan (dilebarkan) oleh penyangga yg dililit benang merah, dan setiap cabang memiliki satu rumbai. Antara cakar satu dan lainnya dirangkai lagi dengan rumbai sehingga menyatu. Kemudian setiap cakar dipasangkan di setiap lekuk (ruji) dari 5 lekuk terdepan. siger dengan aksen rumbai seperti ini sangat umum dipakai pada masyarakat pesisir timur (Melinting, Sekampung Libo, Sekampung Limo Migo) dan Keratuan Darah Putih.

Kopiah Emas Melinting




kopiah Emas Melinting adalah kopiah emas yang dipakai oleh para pria dari suku Keratuan Melinting. Keratuan Melinting adalah salah satu Sub-suku dari Jurai Lampung Pesisir (Saibatin) yang bertempat di Lampung Timur dan satu-satunya Sub-suku Lampung Pesisir yang para prianya memakai kopiah emas, sedangkan untuk masyarakat Lampung Pesisir lainnya umumnya memakai kopiah yang terbuat dari kain.
Foto yang ditampilkan adalah Kopiah Emas (tua) Melinting milik Sultan Ratu Melinting. Kopiah Emas Melinting Berbeda dengan Kopiah Emas Pepadun, kopiah emas Melinting disebut Kopiah Lacun, dengan hiasan jukuk pakken dan seraja bulan.

Minggu, 07 Juli 2019

Pakaian Adat Lampung Pepadun Mego Pak Tulang Bawang




Tabik Pun!
Jumpa Lagi 😄
Kali ini admin mau bahas Pakaian Adat Lampung Pepadun khususnya dari Jurai Tulang Bawang 😍:
-Untuk kepala pria memakai Kopiah Emas
-Untuk kepala wanita memakai Penekan, Siger Suhun, dengan hiasan Bunga Cempaka, Seraja Bulan, Bulang Taji, Sanggul Belatung Tebak, Bunga Mayang (Sejenis Melati), dan Subang Giwir,
-untuk bagian tubuh wanita memakai Selendang Jungsarat yang dililitkan menjadi kemban, Seleppai Cindai dari pinggang ke bawah, Sesapur Cindai untuk lapisan dada ke bawah, dan Bebe Sulam Usus berwarna merah untuk penutup bahu dan dada,
-Untuk Pria memakai Kain Cindai yg dibuat lapisan dasar sabuk, atau dililitkan silang di dada,
Untuk Perhiasan yg dipakai yaitu Kalung Papan Jajar, Kalung Buah Jukum, Kalung Sabik Inuh, Kalung Sabik Bebuluh, ikat pinggang Bulu Serrati,
-Gelang Burung, Gelang Kano, Gelang Rui dan Gelang Bibit, Buah Manggus,
-Punduk/Terapang untuk senjata pria,
-Kain Bidak Suluh atau Tumpal untuk sarung gantung pria
-Kain Tapis Ratu Tulang Bawang Berumbai Ringgit untuk sarung wanita
-Selop Betutup.
Untuk pakaian seperti ini saat ini jarang sekali ditemui, mengingat saat ini sudah banyak perubahan akibat pengaruh agama Islam yg kuat di Lampung, sehingga saat ini cenderung tertutup dan adanya kecenderungan penyeragaman pakaian adat dikalangan Pepadun, sehingga ciri dari setiap Jurainya sudah sedikit sulit dilihat 😊🙏, admin juga sampai saat ini belum menemukan gambar atau foto yg mirip dengan sketsa tersebut.

Pakaian Adat Lampung Pepadun Pubian Telu Suku




Tabik Pun minak muakhi pecinta budaya Lampung😊
Kali ini kita akan mengenal pakaian adat Lampung Pepadun dari jurai Pubian Telu Suku, yuk langsung saja:
-Untuk hiasan kepala pria mengenakan Kopiah Mas
-Hiasan kepala Wanita memakai Siger Suhun Lekuk Siwa (9), hiasan Bulang Taji, Hiasan Seraja Bulan, Hiasan bunga Cempaka, Penekan, Sanggul, dan bunga Melur (sejenis melati)
-Zaman dahulu pria tidak memakai baju, hanya dililitkan Selempang atau selikkap Jungsarat, namun saat ini umumnya memakai kemeja atau beskap putih juga,
-Untuk wanita Pubian zaman dahulu jg tidak memakai baju, hanya memakai kain Jungsarat atau Cindai yg dililitkan dibadan membentuk kemban dilapisi Sesapur dan Bebe Sulam Usus untuk menutup bagian bahu dan dada, namun untuk saat ini umumnya memakai baju kurung brokat putih panjang juga,
-Asesoris yang dikenakan yaitu Kalung Buah Jukum, Kalung Papan Jajar, Kalung Sabik Inuh,
-Gelang Burung, Gelang Kano, dan Gelang Pipih
-Ikat pinggang Bulu Serratti
-Kain Tumpal dilapisi Sesapuran Cindai untuk Sarung Gantung Pria
-Celana Putih untuk pria
-Tapis Jungsarat untuk Sarung Wanita
-Selop Betutup sebagai Sendal/Sepatu.

...
Untuk melihat lebih banyak gambar contohnya, silahkan kunjungi akun instagram dengan cara klik gambar di atas

Pakaian Adat Lampung Pepadun Sungkai Bunga Mayang




Kali ini kita akan mengenal pakaian adat Lampung pepadun khususnya untuk Marga Sungkai Bunga Mayang, rincian sebagai berikut:
-Untuk hiasan kepala pria menggunakan Kopiah Emas
-Untuk hiasan kepala wanita mengenakan Penekan, Siger Suhun, Seraja Bulan, Hiasan Cempaka atau Beringin dan Hiasan Bulang Taji, menggunakan Sanggul Belatung Tebak dan hiasan Bunga Melur sejenis bunga melati
-Pakaian pria menggunakan beskap atau kemeja berwarna putih,
-Pakaian wanita mengenakan kebaya atau baju kurung berwarna putih,
-Untuk pria menggunakan satu selempang Jungsarat sebelah kanan saja,
-untuk wanita menggunakan dua buah selempang yaitu Selempang Handak atau selempang putih di bagian kanan dan Selempang Jungsarat di bagian kiri serta menggunakan Baju Bebe Sulam Usus untuk menutup bahu dan dada,
-Mengenakan kalung Buah Jukum disilangkan, kalung Papan Jajar, kalung Sabik Inuh, kalung Sabik Buluh,

-mengenakan Gelang Burung Gelang Kano, Gelang Ruwi dan Gelang Pipih,
-Mengenakan ikat pinggang Bulu Seratti,
-Mengenakan senjata keris atau Punduk atau Tekhapang untuk pria,
-memakai celana berwarna putih dan sarung gantung Kain Tumpal untuk pria,
-mengenakan sarung Tapis Jungsarat atau Dewa Sano berumbai Ringgit untuk wanita.
-memakai Selop Betutup.

...
Untuk melihat lebih banyak gambar contohnya, silahkan kunjungi akun instagram dengan cara klik gambar di atas.

Pakaian Adat Lampung Pepadun Abung Siwo Mego (Buay Nunyai) Lampung Utara




Kali ini kita akan membahas pakaian adat Lampung Pepadun Khususnya dari Abung-Buay Nunyai yang ada di Lampung Utara. Pakaian ini terlihat masih sangat klasik dimana tidak menggunakan baju bagi pria dan menggunakan kemban bagi wanitanya. Dengan rincian sebagai berikut:
-Untuk hiasan kepala pria menggunakan Kopiah Emas,
-Hiasan Kepala Wanita menghunakan Siger Suhun Lekuk Siwo (9) dengan hiasan bunga cempaka, Seraja Bulan, Penekan, dan hiasan gantung Bulan Taji, Sanggul Belatung Tebak, Subang Giwir, dan Hiasan Bunga Melur (sejenis melati),
-Pria memakai Selikkap Jungsarat sebagai penutup bahu,
-Wanita memakai Sesapur Tumpal sebagai kemban, Bebe Putih Sulam Usus sebagai penutup bahu dan dada, -Menggunakan Selempang Jungsarat/Sembagi dilapisi Selempang Handak (Putih) di bahu kanan, dan Selempang Jungsarat/Cindai dilapisi Selempang Sembagi di bahu kiri lalu disilangkan,
-Asesoris Kalung Buah Jukum disilangkan, Kalung Papan Jajar, Kalung Sabik Inuh, Kalung Sabik Bebuluh,
-Gelang Burung, Gelang Kano, Gelang Rui, Gelang Pipih/Bibit/Caro mekah,
-Buah Manggus sebagai gantungan di tangan,
-Sabuk Bulu Seratti,
-Sabuk Handak untuk pria biasanya dililitkan di Punduk atau Terapang,
-Punduk/Terapang sebagai senjata pria,
-Celana dan Sarung Sinjang Tumpal dilapisi Kain Bidak Cukil untuk pria,
-Sarung Sinjang Tapis Jungsarat berumbai ringgit untuk wanita,
-selop betutup.

...
Untuk melihat lebih banyak gambar contohnya, silahkan kunjungi akun instagram dengan cara klik gambar di atas.

Sabtu, 06 Juli 2019

Pakaian Adat Lampung Pepadun Buway Lima Way Kanan




Beralih ke Lampung Pepadun, kali ini kita akan bahas pakaian adat Lampung Pepadun. Dalam gambar ini dituliskan Pakaian Adat Lampung Pepadun dari Way Kanan, namun pakaian ini saat ini umum dipakai oleh hampir semua masyarakat Pepadun, dengan rincian sebagai berikut:
-Pria memakai hiasan kepala yaitu Kopiah Mas
-Wanita memakai Siger Lekuk Siwo (9) dengan hiasan Seraja Bulan dan Cempaka/Beringin serta penekan yg dililitkan di dahi
-Subang Giwir untuk wanita
-Memakai Jas Tutup/Beskap/Kemeja Putih Untuk Pria
-Baju Kurung Putih Brokat/Sulam Usus dengan rumbai ringgit umumnya tanpa lengan untuk wanita
-Selikkap Jung Sarat yang dibuat seperti huruf "V" untuk pria
-Sesapur Handak yg dipasang dibagian depan dari dada hingga ke bawah dengan rumbai ringgit di bawahnya
-Baju Bebe Sulam Usus untuk menutupi bagian bahu dan dada wanita
-Memakai Kalung Papan Jajar, Buah Jukum disilangkan, Sabik Inuh
-Gelang Burung, Gelang Kano, Gelang rui/Duri, Gelang Pipih/Bibit
-Sabuk Bulu Seratti
-Buah Manggus
-Punduk/Terapang senjata pria
-Sarung Gantung Bidak Cukil/Kain Betumpal untuk pria
-Sarung Tapis Dewa Sana/Jungsarat dengan rumbai ringgit untuk wanita
-Selop Betutup

...
Untuk melihat lebih banyak gambar contohnya, silahkan kunjungi akun instagram dengan cara klik gambar di atas.

Pakaian Adat Lampung Saibatin Pesisir Timur (Marga Melinting, MargaSekampung Libo, dan Marga Sekampung Limo Migo)




Hari ini kita masih akan mengenal pakaian adat Lampung Pesisir khas dari daerah timur Lampung yaitu Pakaian Adat Lampung Saibatin yang berlaku di Pesisir Timur Lampung atau Pesisir Maringgai dengan marga-marga sebagai berikut:

  1. Marga Melinting

  2. Marga Sekampung Libo (Sekappung Libo)

  3. Marga Sekampung Limo Migo (Sekappung Limo Migo)

Dengan pemakaian pakaian adatnya sebagai berikut:
-Asesoris kepala pria menggunakan Kopiah Mas khas melinting lengkap dengan Seraja Bulan, Jukuk Pakken, dan Pandan Mas
-Asesoris kepala wanita yaitu Siger Lekuk Pitu (7 lekuk) dengan aksen rumbai yang menjuntai lebar khas melinting
-Selikkap Kikat akkinan sebagai penutup bahu pria
-Selappai atau Selempang Putih untuk penutup bahu wanita
-Kalung Bangkang/Buah Jukum/Sabik Bebaturan
-Kalung Papan Jajar
Gelang Kana/Kano dan Merui
-Bebitting/sabuk
-Punduk atau Terapang sebagai senjata pria
-Kerimbung Andak yaitu kain putih yg dililitkan dipinggang sampai paha
-Kain Tumpal untuk pria
-Kain Sinjang Bidak Tapis Celong/Tapis Cukkil
-Selop Betutup.
Aslinya pria dan wanita tidak memakai baju hanya ditutup selikkap untuk pria dan wanitanya menggunakan kain tapis hingga ke bagian dadanya dan bagian bahu ditutup Selempang Selappai, namun dalam perkembangannya saat ini pria memakai beskap dan wanita memakai kebaya panjang agar lebih terkesan tertutup.

Pakaian Adat Lampung Saibatin Pesisir Rajabasa Marga Lima Way Handak




Hari ini kita masih akan membahas pakaian adat Lampung Pesisir, kali ini lanjut pembahasan ke Pakaian adat Lampung Pesisir Rajabasa yang disebut Marga Lima Way Handak, Kalianda, Lampung Selatan yaitu:

Marga-marga yang ada di Pesisir Rajabasa yaitu:
1. Marga Ratu (Negeri Ratu/Keratuan Darah Putih dan Keratuan Menangsi)
2. Marga Dantaran (Dataran)
3. Marga Rajabasa
4. Marga Legun (Way Urang)
5. Marga Ketimbang (Ketibung).


Dengan rincian sebagai berikut:
-Tungkus Hanuang Bani/Kikat Kepudang sebagai asesoris kepala pria
-Siger Khas Keratuan Darah Putih dengan aksen rumbai pendek yang memenuhi siger ditambah dengan aksen bola-bola benang wool diatasnya untuk asesoris kepala wanita
-untuk baju bisa mengenakan kemeja atau beskap untuk pria dan kebayan untuk wanita, biasanya berwarna putih atau merah (menyesuaikan Adoknya)
-Selempang Jungkhlok (Kain Limakh/Jungsarat yg dilapisi kain putih atau kuning) dan atau Kain Jungkhlok (Limakh/Jungsarat) saja sesuai dengan Adok yang disandangnya
-asesoris Kalung Papan Jajar,
-Kalung Takkal/Bangkang/Buah Jukum 4/6/7/9/12 buah
-Gelang Kana 4/6/7/9/12 pasang
-sabuk (bebinting)
-Keris/Tekhapang
-Sarung/Kain Tumpal untuk pria dan wanita dan atau Tapis Cucuk Handak untuk Wanitanya
-Celana pria menyesuaikan warna baju
-Selop Betutup sebagai Sandal/Sepatu


untuk lebih jelas melihat contoh-contoh pakaian adatnya, silahkan klik postingan gambar di atas untuk menuju akun instagram Adat Lampung.
...
Untuk melihat lebih banyak gambar contohnya, silahkan kunjungi akun instagram dengan cara klik gambar di atas.

Pakaian Adat Lampung Saibatin Pesisir Pemanggilan




Masih dalam pembahasan pakaian adat Lampung Pesisir, kali ini kita akan bahas Pakaian adat Lampung Pesisir yang berlaku di daerah Lampung Bagian Selatan mulai dari Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung dan Lampung Selatan.
Secara umum Pakaian adatnya berupa:
-Sigokh lekuk pitu untuk perempuan
-Kopiah/ketupung tenun atau kikat atau picung ( jenisnya tergantung daerah/Makhga/Buay yang jelas bentuknya kain tenun sejenis songket berwarna merah, bukan kopiah emas) untuk laki-laki
-Kalung Papan Jajar, Kalung Kekalah Bangkang masing-masing 3 buah
-Sabuk emas atau Bebinting Kemunduk/Bebuduk
-Gelang Kana masing-masing 3 pasang
-Keris atau Tekhapang diperuntukan hanya bagi Saibatin dan Khaja saja
-Baju atau Kaway (warna menyesuaikan Adok)
-Celana (warna hitam atau menyesuaikan Adok)
-Selempang (warna dan jenis kain Menyesuaikan adok)
-Sarung Tumpal
-Selop Betutup


Dalam pakaian adat yang berlaku di sini, warna mencerminkan Adok/gelar apa yg disandang oleh sipemakainya. ada empat warna yang berlaku yaitu:
-Putih sebagai warna milik Saibatin (adok: Sutan, Pengikhan, Dalom, Batin)
-Kuning sebagai warna milik Khaja
-Merah sebagai warna milik bangsawan beradok Khadin, Minak, Kimas, dan Mas
-Hitam sebagai warna milik Khakhayahan atau masyarakat biasa.
Ciri ini sangat terlihat jelas ketika pemakaian pakaian adatnya, jika dominan putih maka dia adalah seorang Saibatin, dominan Kuning adalah seorang Khaja dst. Namun meski begitu, pakaian adat yg memperlihatkan ciri adoknya lebih dominan ke pemakaian selempangnya, karena untuk pemakaian warna baju:
-untuk Saibatin bisa memakai semua dari keempat warna tsb yaitu warna putih, kuning, merah atau bahkan hitam.
-untuk khaja bisa memakai warna kuning, merah, dan hitam, namun tidak boleh putih
-untuk Bangsawan dan khakhayahan bisa memakai baju warna merah dan hitam, namun tidak boleh memakai baju warna putih dan kuning.
Adok akan sangat terlihat jelas dari aturan pemakaian selempang:
-Adok Sultan/Sutan/Suntan dan Pengikhan memakai selempang Putih-Putih di kanan dan kirinya (Seperti Gambar Slide 2),
-Adok Dalom memakai selempang Putih di kanan dan Selempang Kuning di kiri (Seperti Gambar Slide 3),
-Adok Batin memakai Selempang Putih di kanan dan selempang Limakh di kiri (Seperti Gambar Slide 4),
-Adok Khaja memakai Selempang Kuning di kanan dan Selempang Limakh di kiri (Seperti Gambar Slide 5)
-Adok Khadin, Minak, Kimas, dan Mas memakai Selempang Limakh dan Batik Kampung/Cempaka atau Batik Kampung dan Kain Cempaka (Seperti Gambar Slide 6)
-Adok yg termasuk dalam Khakhayahan akan memakai satu selempang saja di kanan dengan memakai Selempang Batik Kampung atau Batik Cempaka.
Pemakaian warna ini tidak mutlak, dan aturan-aturannya menyesuaikan sesuai keadatan Saibatin setempat dan atau asal mereka, namun umumnya seperti ini.

Dalam perkembangannya setelah masuknya Belanda ke daerah Lampung membawa pengaruh terhadap Pakaian Adat Lampung Pesisir, yaitu adanya pemakaian jas dan dasi seperti pakaian orang eropa (lihat slide 6 pada akun istagram Adat Lampung klik di sini) sebagai pengganti pakaian prianya hingga saat ini masih banyak dipakai.