Jumat, 28 September 2018

Budaya Lampung


Foto: Perhelatan Festival Tari Melinting, Desa Wana, Melinting, Lampung Timur.


1. Pengertian Budaya
Kata budaya diambil dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang mempunyai arti bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan akal dan budi manusia Secara harfiah, budaya ialah cara hidup yang dimiliki sekelompok masyarakat yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya. Adapun perbedaan antara agama, suku, politik, pakaian, lagu, bahasa, bangunan, maupun karya seni itu akan membuat terbentuknya suatu budaya (Bob Susanto, 2015).
Menurut KBBI, Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia.
Menurut Koentjaraningrat (Bob Susanto, 2015) budaya merupakan sebuah sistem gagasan dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar.
Menurut Kluckhohn dan Kelly (Bob Susanto, 2015) budaya merupakan segala konsep hidup yang tercipta secara historis, baik yang implisit maupun yang eksplisit, irasional, rasional, yang ada di suatu waktu, sebagai acuan yang potensial manusia.
Menurut Linton (Bob Susanto, 2015) budaya merupakan keseluruhan dari sikap & pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan & dimilik oleh suatu anggota masyarakat tertentu. Berdasarkan pengertian di atas budaya merupakan sebuah konsep sikap dan perilaku, gagasan dan rasa yang dihasilkan oleh manusia dan diturunkan secara turun temurun di dalam masyarakat tertentu, dari budaya inilah maka muncul kebudayaan.
2. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang dilakukan secara sadar. Cipta, rasa dan karsa adalah faktor yang menghasilkan kebudayaan. Cipta adalah kemampuan akal pikiran yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Rasa adalah kemampuan indra yang mendorong manusia mengembangkan rasa indah yang mampu menghasilkan karya-karya seni atau kesenian. Dan karsa adalah sebuah kehendak manusia terhadap kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan (Zakapedia, 2015).
1. Kliucckhohn (Zakapedia, 2015) menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu sistem mata pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi dan upacara keagamaan.
2. Herskovits (Zakapedia, 2015) memandang bahwa kebudayaan merupakan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut sebagai superorganik.
3. Andreas Eppink (Zakapedia, 2015) Kebudayaan mengandung bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
4. Edward Burnett Tylor (Zakapedia, 2015) Kebudayaan merupakan keseluruhan dari yang kompleks yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Jadi budaya merupakan sesuatu yang masih berupa sebuah konsep sikap dan perilaku, gagasan dan rasa yang dihasilkan oleh pemikiran manusia, sedangkan kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang dilakukan secara sadar. Cipta adalah kemampuan akal pikiran yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Rasa adalah kemampuan indra yang mendorong manusia mengembangkan rasa indah yang mampu menghasilkan karya-karya seni atau kesenian. Dan karsa adalah sebuah kehendak manusia terhadap kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan.
Masyarakat dahulu memegang teguh nilai-nitai kebudayann termasulk dalam hal pakaian, mereka akan memperhatikan tujuan dan filosofi/makna dari apa yang mereka cipta, pakai dan gunakan tersebut. Sehingga apa yang mereka pakai bukan merupakan sesuatu yang sia-sia dan tak bermakna. Apa yang mereka cipta, gunakan dan pakai setidaknya memperhatikan darn mengandung unsur seperti pengetahuan, kepercayaan/religi, kesenian dan keindahan, moral, hukum, dan adat istiadat, Hal ini akan dijadikan sebagai patokan dalam menciptakan dan menggunakan sesuatu, dan hal ini akan diwariskan turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain.
3. Budaya Lampung
Masyarakat Lampung dalam bentuknya yang asli memiliki struktur hukum adat tersendiri. Bentuk masyarakat hukum adat tersebut berbeda antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lainnya, kelompok-kelompok tersebut menyebar diberbagai tempat di daerah Lampung. Secara umum dapat dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu Saibatin dan Pepadun, Bila dilihat dari wilayah teritirialnya masyarakat adat Saibatin berkediaman disepanjang pesisir Lampung, seperti Kerajaan Sekala Beghak di Lampung Barat dan Pesisir Barat, Ranau Komering, Tanggamus, Sebagian Pringsewu, Sebagian Pesawaran, Keratuan Darah Putih Lampung Selatan dan Keratuan Melinting Lampung Timur. Masyarakat adat Pepadun yang berkediaman di dacrah pedalaman Lampung seperti Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Sebagian Pesawaran, Sebagian Pringsewu, dan Sebagian Mesuji terdiri dari masyarakat adat Sungkai Bunga Mayang, Abung (Abung Siwo Migo), Pubian (Pubian Telu Suku), Menggala /Tulang Bawang (Migo Pak) dan Buwai Lima Way Kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ingin bekomentar mengenai artikel Ini, silahkan berkomentar dengan baik dan santun: