Kamis, 28 November 2019

Pulau Kemaro atau Pulau Kemarau Wisata Palembang dengan Legenda Kisah Cinta Sejati di dalamnya


Pulau Kemaro
Salah satu lokasi wisata yang ada di Kota Palembang yang wajib kamu kunjungi saat bertandang ke kota ini adalah wisata Pulau Kemaro. Pulau kemaro adalah sebuah delta yang ada di pinggir sungai Musi tepatnya di Kelurahan 1 Ilir, Kecanatan Ilir Timur II, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, sekitar 6 km dari Jembatan Ampera.

Kenten Street Wisata Kuliner Palembang yang Asik Buat Nongkrong Kaum Milenial dengan Konsep Kekinian dan Instagrammable

Halaman Depan Kenten Street

Kalau kamu sedang berada di Kota Palembang, ada salah satu rekomendasi tempat makan sekaligus nongkrong atau wisata kuliner palembang yang lagi hits dan kekinian nih di Kota Palembang. Berada di wilayah Kenten tepatnya di jalan MP Mankunergara no 77. Sesuai lokasinya, tempat ini diberi nama Kenten Street, yang baru dibuka pada April 2019 lalu.

Selasa, 26 November 2019

Menyambangi Rumah-Rumah Tua Berusia Ratusan Tahun di Kampung Arab Al Munawar Wisata Palembang



Saat mengikuti Familiarization Trip Musi & Beyond 2019, kami berkesempatan mengunjungi Kampung Arab Al Munawar yang terletak di

Melihat Al-Quran Terbesar di dunia di Museum Al-Quran Al-Akbar Kota Palembang


Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Kota Palembang, salah satu yang wajib dikunjungi adalah Museum Al-Quran Al-Akbar. Museum ini masuk dalam daftar 15 besar destinasi wisata Kota Palembang menurut Dinas Pariwisata Kota Palembang. Lokasi Museum ini beralamat di

Senin, 25 November 2019

Bukit Siguntang, Wisata Sejarah, Budaya, dan religi di Kota Palembang


...
Bagi saya, berkunjung ke suatu daerah atau tempat, tak lengkap rasanya di tidak mengunjungi lokasi-lokasi wisata yang

Riverside Restaurant Palembang Salah Satu Lokasi Terbaik Menikmati Indahnya Sungai Musi dan Jembatan Ampera di Malam Hari



Kali ini saya akan membahas tentang salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Di Kota Palembang banyak sekali lokasi wisata yang

Jumat, 15 November 2019

Suwal/Suwal Kikha/Gaharu Aksesoris Adat Lampung dan Perangkat Siger Adat Lampung Pesisir (Saibatin)





Suwal Kikha/Gaharu adalah benda sejenis sirkam khas Lampung. Suwal dalam bahasa Lampung berarti sisir, dan gaharu adalah nama dari salah satu jenis kayu yaitu kayu gaharu, sebuah kayu yang memiliki aroma yang harum. Benda ini ada yang terbuat dari logam dan ada yang terbuat dari kayu (khususnya kayu gaharu). Benda ini dipakai oleh wanita yang dipasangkan dengan cara diselipkan diantara kepala bagian belakang dan sanggul. Dalam masyarakat Lampung Pesisir Suwal Kikha juga menjadi salah satu bagian dari perlengkapan Siger Lampung Pesisir. Saat tidak memakai siger (Kelabai Sigokh/Induk Siger) maka Suwal Kikha dipasangkan dengan cara ukiran menghadap ke depan, namun saat memakai Induk Siger maka ukiran Suwal Kikha dihadapkan ke belakang.
...
Beberapa suwal dan gaharu seperti pada gambar-gambar di atas memiliki ukiran yang terinspirasi dari tumbuhan pakis hutan, atau masyarakat Lampung menyebutnya Paku Sukha/Paku Sakha terutama terinspirasi dari bagian lengkung pelepah dan daun pakis mudanya. Tumbuhan Paku Sukha ini memang banyak tumbuh di hutan-hutan di daerah Lampung, dan menjadi pola ukir dan motif khas di berbagai benda-benda adat yang ada di Lampung. Hal ini menggambarkan vegetasi alam Lampung, terutama di daerah Seminung-Ranau-Pesagi yang dahulunya konon sebagai wilayah Sekala Bekhak Kuno, tempat leluhur Lampung berasal sebelum menyebar ke seantero tanah Lampung.
Untuk melihat motif Paku Sukha yang lain, silahkan lihat postingan sebelumnya. 😊🙏

Cempaka/Beringin Hiasan Siger Adat Lampung Pepadun dan Pesisir Ranau




...
Salah satu hiasan pelengkap perangkat siger (Kumbang Sigokh) adalah cempaka/beringin. Cempaka/Beringin ini terbuat dari logam (kuningan/emas) berwarna emas membentuk seperti bunga cempaka dan bagian atas seperti daun-daun beringin, putik-putik bunga, atau juga gawir-gawir ikan, serta memiliki tangkai yang panjang untuk menancapkan hiasan ini pada sigernya. Bunga cempaka ini menjadi bagian dari perangkat Siger Lampung Pepadun dan juga sebagian kumbang sigokh dari Siger Lampung Saibatin bagian barat (beberapa kelompok adat Saibatin di daerah Lampung Barat dan Pesisir Barat). Bunga cempaka adalah salah satu bunga yang menjadi bagian dari bunga-bunga yang penting dalam adat Lampung.

Maskota/Mahkota Mighul Mudo Khas Lampung Pepadun


...
Maskota adalah salah satu dari berbagai macam varian mahkota atau hiasan kepala wanita Lampung Pepadun. Maskota ini terbuat dari anggagh (penutup kepala lonjong yang terbuat dari kayu tipis atau karton yang dilapisi kain beludru merah, dihiasi logam berukir dan juga manik-manik) yang diberi tambahan mahkota lagi di atasnya terbuat dari logam berwarna emas berukir mahkota dan bermotif floral. Dalam upacara adat Lampung Pepadun, maskota ini diperuntukkan untuk mighul mudo. Mighul mudo adalah sebutan untuk anak perempuan yang sudah menikah di dalam sebuah keluarga. Sedangkan untuk mighul Tuho adalah sebutan untuk anak perempuan dari kakaknya ayah/ibu yang sudah menikah (kakak sepupu perempuan yang sudah menikah).
...
Contoh: jika sebuah keluarga B melakukan begawi (Upacara Adat), anak perempuan dari keluarga tersebut yang sudah menikah sebelumnya, maka akan memakai maskota seperti ini. Sedangkan jika sang ayah memiliki kakak kandung, maka anak perempuan dari kakak kandungnya ayah (kakak sepupu perempuan) yang sudah menikah tersebut akan memakai Kanduk Mighul pada saat acara begawi tersebut. Meskipun dalam beberapa keadatan pepadun ada yang semua mighul memakai Kanduk Mighul, tidak memakai maskota seperti di atas, baik mighul mudo ataupun mighul tuho.

Sabik Inuh/Kalung Inuh Kalung Khas Adat Lampung




...
Adalah salah satu aksesoris dari perangkat pakaian adat Lampung khususnya Lampung Pepadun, namun ada juga beberapa masyarakat adat Lampung Pesisir yang memakai kalung ini (seperti di Cukuh Balak, Tanggamus). Kalung ini terbuat dari logam berwarna emas dan berbentuk bulatan belah ketupat atau wajik dengan ukiran-ukiran. Kalung ini biasa dipakai baik oleh pria maupun wanita pada saat memakai pakaian adat Lampung. Adakah nama lain dari kalung ini?

Sabik Bebuluh/Kalung Buluh, Kalung Khas Adat Lampung Pepadun





...
Sabik berarti kalung dan buluh berarti bambu, Sabik Bebuluh adalah kalung adat Lampung, khususnya Lampung Pepadun, ciri dari kalung ini adalah memiliki lempeng bulatan-bulatan memanjang mirip seperti potongan-potongan bambu dan terdapat lempeng segi empat berukir sulur di bagian bawahnya. Kalung ini dipakai oleh pria dan wanita bersamaan dengan sabik bulan temanggal (kalung papan jajar), sabik Inuh, dan buah jukum dalam perlengkapan pakaian adat Lampung Pepadun.

Kalung Gajah Minung atau Selembok Kalung Khas Adat Lampung Pesisir Krui dan Belalau





Kalung Gajah Minung/Selembok
...
Adalah salah satu kalung yang ada pada perlengkapan pakaian adat Lampung Pesisir (Saibatin) yang lebih dikenal pada keadatan Lampung Pesisir bagian barat (Lampung Barat-Pesisir Barat). Kalung ini bercirikan terdapat hiasan berbentuk seperti bunga bagian atasnya, dan bagian tengahnya seperti belalai gajah atau juga kuda laut (atau jg selang-seling) serta sejenis satu buah papan jajar bagian bawahnya.

Buah Manggus/Buah Manggis Aksesoris Adat Lampung




Buah Manggus/Buah Manggis
Adalah aksesoris yang menjadi salah satu perangkat adat Masyarakat Lampung. Aksesoris ini berupa bulatan berukuran sedang seperti buah manggis, terbuat dari logam (emas/perak/perunggu/tembaga) dengan ukiran-ukiran yang indah. Aksesoris ini sebenarnya tidak hanya ada di Lampung, melainkan juga tersebar pada masyarakat melayu, terutama di Sumatera, Malaysia dll. Dahulu aksesoris ini adalah alat untuk menyimpan sekapur sirih (untuk menginang) bagi para bangsawan-bangsawan, maka dari itu di Lampung hanya orang-orang yang ber-Adok tinggi yang memiliki aksesoris ini. Dalam masyarakat Pepadun aksesoris ini sudah menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan bagi perangkat pakaian adatnya, dan masyarakat Saibatin ada juga yang memakai buah manggis ini untuk para istri Saibatin.

Kipas Perak Perangkat Pakaian Adat Lampung Pesisir (Saibatin)





Kipas Perak
Adalah salah satu benda yang dipegang oleh wanita atau istri seorang Saibatin (Lampung Pesisir) selain Sapu Tangan Putih dan Buah Manggis dalam perangkat pakaian adat Lampung Pesisir, terutama masyarakat adat turunan dari Bandakh Lima Cukuh Balak, Tanggamus, Lampung pesisir bagian selatan.

Bulung Cuping Aksesoris Daun Telinga Perangkat Siger Lampung Saibatin/Lampung Pesisir





Secara Bahasa kata Bulung berarti Daun dan Cuping berarti Telinga, jadi Bulung Cuping berarti daun telinga. Sesuai dengan pemakaiannya benda ini memang diselipkan di antara daun telinga bagian atas dengan ujung daun mengadap ke atas. Benda ini terbuat dari logam berwarna emas berbentuk seperti daun dengan ukiran membentuk urat daun ataupun sulur dan terdapat giwir-giwir terbuat dari per logam dan terdapat gantungan-gantungan kecil di ujungnya yang juga terbuat dari logam berwarna keemasan. Tangkainya terbuat dari bilah bambu atau kayu yang dibuat kecil memanjang seperti stick atau sumpit kemudian tangkai, daun dan per tersebut disatukan dan dililit benang merah. Bulung Cuping merupakan salah satu aksesoris dalam perangkat pakaian adat Lampung Pesisir/Saibatin yang ada di Pesisir Lampung Bagian Barat (Lampung Barat dan Pesisir Barat) maupun Bagian Selatan (Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung dan Sebagian Lampung Selatan).

Paksingkong Mahkota Penari dan Anak-Anak Suku Lampung




Bentuk siger ini berbeda baik dengan siger Saibatin maupun Siger Pepadun, dengan ciri bergerigi membentuk seperti kepakan sayap burung dan ditengahnya seperti ekornya menjulang ke atas. Siger tersebut saat ini biasa digunakan oleh para gadis-gadis ataupun anak-anak perempuan Lampung pada saat menari, terutama tari Sigeh Pengunten, baik Lampung Pesisir maupun Lampung Pepadun.