Selasa, 26 November 2019

Menyambangi Rumah-Rumah Tua Berusia Ratusan Tahun di Kampung Arab Al Munawar Wisata Palembang



Saat mengikuti Familiarization Trip Musi & Beyond 2019, kami berkesempatan mengunjungi Kampung Arab Al Munawar yang terletak di
Lrg. Al Haddad No.13, 13 Ulu, Seberang Ulu II, Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan. Kampung ini adalah kampung yang penduduknya berdarah keturunan Arab, setidaknya sudah ada 9 generasi di sini. Untuk mencapai Kampung Arab Al Munawar ini bisa melalui darat dan sungai. Untuk via darat, kita bisa naik angkutan umum berwarna biru dari Tangga Takat atau dari Pasar 7 Ulu atau 10 Ulu (dekat Jembatan Ampera). Namun jika teman-teman memilih untuk ke Kampung Arab Al Munawar via sungai, bisa naik perahu dari Benteng Kuto Besak ke tepian Kampung langsung, dan kami melakukan perjalan ke Kampung Arab Al Munawar via sungai Musi.


Begitu sampai di dermaga Kampung Arab Al Munawar, kami disambut oleh petugas yang ada di sana. Saya langsung disarankan untuk memakai sarung yang dipinjamkan oleh petugas di sana, karena pada saat itu saya memakai celana pendek, haha. Setelah memakai sarung, kami serombongan disuguhi kopi dan kue khas Arab, namanya Kue Ka'an, kue yang terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, pala, merica, cengkeh, kapulaga, adas, madu, telur ayam kampung, gula, terigu, minyak samin, mentega, serta jinten hitam, komposisinya yang mirip jamu ini juga kenapa kue Kaan disebut juga kue jamu, dan tentu saja kue ini kaya akan khasiat dan manfaat untuk kesehatan, dan rasanya enak lho, aku suka.

Setelah puas menikmati jamuan tadi, selanjutnya kami diajak keliling kampung, mengitari lorong-lorong dan berakhir di sebuah lapangan yang berada di tengah-tengah kampung. Nama kampung Arab Al Munawar ini diambil dari nama seorang tokoh sepuh Habib Hasan Abdurrahman Al-Munawar yang kemudian menjadi pemimpin kampung tersebut setelah Belanda melakukan pendekatan pada etnis Arab dan dia diberi pangkat kapten dan wafat pada tahun 1970.

Sepanjang lorong dan sekeliling lapangan banyak terdapat rumah-rumah khas yang unik, sangat kental nuansa tradisionalnya, ada yang bergaya rumah limas khas Palembang,  ada rumah-rumah panggung yang kembar, dan rumah yang bergaya arsitektur Timur Tengah dan Eropa. Rumah-rumah tradisional in sudah tua tua berusia sekitar 200 sampai 300-an tahun dan masih tetap kokoh bertahan hingga sekarang. Terdapat 8 dari 17 rumah tua di kampung ini yang masuk ke dalam cagar budaya, dan beberapa rumah ada yang desainnya sama atau kembar. Guna menjaga keafiran lokal, perawatannya dilakukan secara rutin agar tetap kokoh dan kebersihannya tetap terjaga. Lorong-lorongnya yang cantik dan tua serta jendela dan pintunya berukuran besar-besar. Sebagian besar rumah-rumah ini terbuat dari kayu tua yang masih kuat yaitu kayu Ulin yang awet sudah berusia ratusan tahun.










Ada sekitar 30 kepala keluarga (kira-kira 300 penduduk) yang mendiami Kampung  MunaArab Alwar. Sebagian besar adalah keturunan Arab, dengan ciri fisik bertubuh tinggi besar dan memiliki hidung yang mancung, masyarakat di sini juga terbiasa menutup aurat bahkan para wanitanya ada yang memakai burqa (pakaian bercadar yang menutup seluruh tubuh kecuali mata saja). Itulah mengapa kita juga harus memakai pakaian yang sopan dan cenderung tertutup untuk menghormati aturan dan penduduk Kampung Arab Al Munawar. Ada sebuah tradisi unik di sini, yaitu tradisi yang tidak memperbolehkan anak perempuan menikah dengan laki-laki dari luar kampung (yang bukan keturunan Arab/Timur Tengah), sedangkan untuk pria diperbolehkan. Hal ini dikarenakan tradisi Arab yang cenderung patrilineal atau garis keturunan berpangkal pada pria atau ayah, sehingga jiga perempuan Al Munawar menikah dengan laki-laki luar kampung, maka nasab atau garis keturunannya akan terputus dan keturunannya akan dianggap bukan lagi berdarah arab.

Semenjak dijadikan sebagai kampung wisata Palembang, terutama pada saat pergelatan Asian Games di Palembang hingga kini, Kampung Arab Al Munawar mendapatkan penghargaan sebagai kampung adat terpopuler dan terbersih di Indonesia dari Anugerah Pesona Indonesia (API Award).

Kampung Arab Al Munawar buka setiap hari tetapi kecuali hari Jumat, dari jam 08.30 hingga 17.00 WIB. Bagi kamu yang berkunjung ke Kota Palembang, apalagi yang menyukai wisata Sejarah, Adat, Budaya, dan Religi, kamu wajib datang ke Kampung Arab Al Munawar ini.

...
Lihat cuplikan video Kampung Al Munnawar di bawah ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ingin bekomentar mengenai artikel Ini, silahkan berkomentar dengan baik dan santun: