Selasa, 26 November 2019

Melihat Al-Quran Terbesar di dunia di Museum Al-Quran Al-Akbar Kota Palembang


Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Kota Palembang, salah satu yang wajib dikunjungi adalah Museum Al-Quran Al-Akbar. Museum ini masuk dalam daftar 15 besar destinasi wisata Kota Palembang menurut Dinas Pariwisata Kota Palembang. Lokasi Museum ini beralamat di
Pondok Pesantren Al-Ihsaniyah, di Jalan M. Amin Fauzi, Soak Bujang, RT 03, RW 01, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), lokasi ini adalah milik pribadi dari seorang ulama di Kota Palembang yaitu Bapak H. Kgs Syofwatillah Mohzaib sebagai salah satu penggagas terciptanya Al-Quran Al-Akbar ini.


Sejarah Al-Quran Al-Akbar ini berawal dari mimpi dimana Bapak H. Kgs Syofwatillah Mohzaib sebagai seorang pengukir kaligrafi dimana didalam mimpinya beliau diperintahkan membuat ukiran ayat-ayat Al-Quran yang lebih besar lagi, akhirnya tergagaslah ide untuk mewujudkan mimpi tersebut untuk membuat Al-Quran dengan ukuran yang besar.
Al-Quran Al-Akbar ini telah dinobatkan sebagai Al-Quran Raksasa terbesar di dunia berisi 30 juz ayat suci Al-Quran. Ayat Al-Quran ini diukir diatas lembaran kayu tembesu yaitu jenis kayu yang tahan lama dan anti rayap, kayu jenis ini banyak tersebar di daerah Sumsel dan Jambi tak heran bahan baku kayu ini didatangkan dari kedua daerah ini. Al-Quran Al-Akbar terdiri dari 315 lembar potongan papan ukiran ayat bolak-balik yang terbagi 630 halaman, dilengkapi dengan tajwid serta doa khataman. Setiap halamannya memiliki tinggi 177 cm, lebar 140 cm dan ketebalan 2,5 cm. Tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter.
Setiap lembar terpahat ayat suci Al-Quran pada warna dasar kayu coklat kemerahan dengan huruf arab timbul warna kuning emas dimana warna merah dan emas adalah warna khas Palembang, dengan ukiran motif kembang sulur di bagian tepi ornamen khas Palembang yang sangat indah, ini sebagai perlambang akulturasi Islam dengan budaya lokal khas Palembang.


Pembuatan Al-Quran raksasa ini memakan dana lebih dari satu miliar, dana ini seratus persen berasal dari donatur, tidak menggunakan APBN dan APBD. Pembuatan Al-Quran raksasa ini memakan waktu hingga 10 tahun, hal ini dikarenakan banyaknya jeda waktu berhenti pengerjaan karena menunggu adanya stok kayu tembesu dan menunggu dana masuk dari para donatur dikala dana habis untuk pembuatan Al-Quran raksasa ini.
Al-Quran Al-Akbar dibuat oleh beberapa ahli pengukir yang berasal dari Palembang dan Jawa. Ada ritual khusus untuk membuat Al-Quran ini yaitu para pengukir melakukan puasa setiap hari Senin dan Kamis, dipercaya untuk kelancaran dalam pembuatan Al-Quran raksasa dan meminimalisir kesalahan dalam pengukiran.
Dalam museum ini terdapat dua lokasi pemajangan Al-Quran Al-Akbar, yakni dibagian utama dari lantai dasar menjulang tinggi ke latas lantai dua dan di bagian samping di lantai dua. Kamu bisa melihatnya melalui lantai dasar atau juga melalu lantai 2 ada juga lembaran-lembaran Al-Quran di lorong-lorong antrian pada bagian belakang pemajangan Al-Quran Al-Akbar lantai satu. Lembaran papan ukiran Al-Quran Al-Akbar ini bisa diputar lho, karena ukirannya ada di kedua sisi papan, dan kamu juga bisa mengabadikan dengan gambar atau juga video, karena tempat ini juga mengandung seni yang tinggi dan indah untuk diabadikan.


Museum Al-Quran Al-Akbar ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 Januari 2012 dan dibuka untuk umum. Untuk melihat Al-Quran Al-Akbar ini dikenakan biaya tiket masuk sebesar 20.000 Rupiah untuk orang dewasa dan 15.000 Rupiah untuk anak-anak. Disarankan untuk kamu yang ingin berkunjung ke lokasi ini harus mempersiapkan diri dengan memakai pakaian yang sopan dan tertutup karena Museum ini berada di dalam komplek Pondok Pesantren. Namun jika kamu sudah terlanjur memakai pakaian yg tidak sesuai aturan tidak perlu khawatir, kamu akan dipinjamkan sarung dan juga kerudung bagi wanita.




Komplek Museum Al-Quran Al-Akbar ini juga dilengkapi beberapa fasilitas seperti, lahan parkir yang luas, Tour Guide, Toko Souvenir, foodcourt, masjid, toilet, tempat penitipan barang/sepatu, serta peminjaman sarung dan kerudung bagi yang memakai pakaian yang kurang tertutup.






Museum ini setiap harinya selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Lokasi ini kini menjadi salah satu lokasi wisata religi yang wajib kamu kunjungi saat bertandang ke Kota Palembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ingin bekomentar mengenai artikel Ini, silahkan berkomentar dengan baik dan santun: