Senin, 23 September 2019

Serunya Tour D'Smaka Festival Teluk Semaka 2019 (Hari Kedua)

img-20190922-wa0021790923225.jpg


Festival Teluk Semaka adalah salah satu Festival Besar yang ada di Kabupaten Tanggamus. Tahun 2019 ini Festival Teluk Semaka diadakan selama 5 hari dimulai dari tanggal 17 September sampai dengan 21 September 2019. Ada banyak acara yang dilakukan di Festival ini salah satunnya adalah Tour D'Smaka yaitu sebuah acara tour mengunjungi destinasi-destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tanggamus. Peserta tour sendiri terdiri dari para blogger, traveler, instagrammer, youtuber, GenPI Lampung, GenPI Tanggamus dan dari Disparbudpora Kabupaten Tanggamus. para peserta Tour D'Smaka tidak hanya dari kabupaten Tanggamus sendiri melainkan
dari berbagai daerah di Provinsi Lampung maupun di luar Provinsi Lampung.

[Hari Kedua]
Setelah menginap semalaman di Tanjung Harapan kemudian di hari kedua pada tanggal 20 September 2019 pagi hari pukul 5.30 WIB kita langsung kembali ke Dermaga Bendungan Batu Tegi menggunakan kapal kecil dan langsung melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan roda empat menuju ke kantor KPHL Batu Tegi.

img_20190920_053510_hht743599741.jpg

img_20190920_0548321130693923.jpg

img_20190920_0556112052455067.jpg

img_20190920_0555111371042050.jpg

Selanjutnya kita langsung menuju ke ke Air Terjun Tirai yang berada di Pekon Datar Lebuay, Kec. Air Naningan, menggunakan kendaraan roda dua untuk mengejar adanya bias pelangi yang ada di Air Terjun Tirai tersebut yang hanya ada di pagi hari antara pukul 7.30 sampai dengan 9.30 pagi. Maka kami pun bergegas menuju Air Terjun Tirai untuk mendapatkan dan mengabadikan momen pelangi tersebut. Meskipun perjalanan lumayan sulit dengan menempuh jalan yang tidak terlalu bagus serta lumayan memakan waktu dan tenaga, namun ketika sampai, semuanya terbayarkan dengan keindahan yang ada di Air Terjun Tirai tersebut. Di komplek Air Terjun Tirai ada terdapat 3 air terjun yaitu Air Terjun Batu Salak di bagian atas, dan 2 buah air terjun tirai di bagian bawahnya sebelah kiri dan sebelah kanan.

img_20190920_0938561524938957.jpg

img_20190920_0851451806876286.jpg

img_20190920_0955121959966308.jpg

img_20190920_095407150978184.jpg

Kemudian kami juga beruntung karena pada saat itu di komplek air terjun tirai tersebut terdapat bunga bangkai raksasa yang sedang mulai tumbuh dan akan mekar.

img_20190920_1016412111005570.jpg

img_20190920_1016571716716185.jpg

Di sana kami sarapan dengan nasi lauk tumis pakis, sambal dan goreng ikan, kami juga disuguhkan minuman air nira murni yang rasanya manis-manis tawar.Selain itu di sana juga kami disuguhkan atraksi pencak silat TTKDH, dan juga makanan-makanan tradisional atau jajanan-jajanan pasar serta mencicipi kopi Air Naningan.

img_20190920_103214903976279.jpg

Setelah puas berada di Air Terjun Tirai di Pekon Datar Lebuay, Kec. Air Naningan, kita kembali ke KPHL Batu Tegi menggunakan kendaraan roda dua, kita melewati Jembatan Kuning yang menjadi salah satu ikon yang ada di Kec. Air Naningan, tak lupa juga kami mengabadikan jembatan tersebut dan melakukan selfie, setelah itu perjalanan dilanjutkan ke KPHL Batu Tegi dan selanjutnya berangkat ke destinasi wisata selanjutnya menggunakan kendaraan roda empat.

img_20190920_1120311804081153.jpg

img_20190920_1120371320858157.jpg

Destinasi selanjutnya adalah ke Air Terjun Mak Kunyana yang berada di Pekon Teratas, Kecamatan Kota Agung. Setelah beberapa jam akhirnya kami sampai di Pekon Teratas dan kami disambut oleh masyarakat setempat dan mereka menggunakan pakaian rapi, bersarung gantung dan berkopiah, bahkan juga disambut langsung oleh bapak camat Kota Agung sendiri. Di sana kita tidak langsung menuju air terjun melainkan makan siang bersama terlebuh dahulu, makan siang di sini menggunakan tata cara makan bersama adat Lampung yang disebut Pangan. Makanan yang disuguhkan adalah nasi dengan lauk ikan, Lalapan seperti jaling (kuwau), timun dan rebusan daun singkong, sawi, dan terong, juga terong bakar, serta dengan 3 macam sambal, yaitu sambal terasi rampai, sambal cubik dan sambal pekhos, ketiganya memiliki rasa yang khas masing-masing tetapi keseluruhannya sangat enak dan menggugah selera.

img_20190920_135923895930398.jpg

img_20190920_135305572366316.jpg

img_20190920_134901371685395.jpg

img_20190920_1353151803148624.jpg

img_20190920_135121577780929.jpg

img_20190920_1353121182306604.jpg

img_20190920_135334529536651.jpg

img_20190920_1353191141301406.jpg

Setelah puas menyantap makan siang dan mengobrol sejenak, kamipun bergegas langsung menuju ke air terjun Mak Kunyana, diantar menggunakan sepeda motor oleh warga. Secara keseluruhan, air terjun mak kunyana sangat recomended untuk dikunjungi, selain karena lokasinya yang masih dalam wilayah pusat kota, air terjun ini juga sudah memiliki akses yang bagus, tidak terlalu sulit untuk menuju air terjun ini, setelah diantar menggunakan sepeda motor, dilanjutkan dengan tracking berjalan kaki menuruni lembah menuju lokasi air terjun, dari kejauhan terdengar bunyi-bunyian alat musik khas Lampung. Setelah sampai di lokasi, rupanya kami juga disambut untuk kedua kalinya dengan suguhan pincak khakot, yaitu pencak silat khas Lampung yang diiring alat musik khas lampung yang disebut Kelittang (Kulintang Lampung). Di sana seperti biasa juga tak lupa kami mengabadikan keindahan air terjun tersebut, serta memberikan masukan-masukan untuk mengembangkan destinasi air terjun Mak Kunyana kearah yang lebih baik lagi.

img_20190920_1437292145160878.jpg

img_20190920_1455422121484481.jpg

img_20190920_1455331896709151.jpg

img_20190920_144224534326945.jpg

img_20190920_1443011294649533.jpg

img_20190920_1442361354932060.jpg

Pada saat di air terjun tersebut kami juga disuguhkan kue khas Lampung Pesisir yaitu Kue Kekakhas (terbuat dari tepung dan gula yang diletakkan dalam wadah berlubang-lubang dan adonan akan keluar dari lubang-lubang tersebut jatuh ke minyak goreng yang sudah panas dan adonan tersebut menjadi rambut-rambut lalu dilipat menjadi segitiga) dan Kue gipang terbuat dari beras ketan yang dikukus lalu digoreng dan dicampur gula pasir yang dicairkan lalu dicetak dan diiris-iris persegi panjang, ada juga suguhan berupa bekasom yaitu fermentasi ikan dan nasi dicampur bumbu-bumbu khas dan dibungkus daun pisang, ketiganya memiliki rasa yang khas dan kuat masing-masing.

img_20190920_1502261105861866.jpg

img_20190920_1458371368439800.jpg

img_20190920_145756201105088.jpg

Setelah puas menikmati pemandangan alam dan suguhan pertunjukan yang ada di air Terjun Mak Kunyana, kemudian kami kembali ke lokasi saat kami Pangan tadi menggunakan sepeda motor dan kemudian disuguhkan minuman dingin kelapa muda yang diberi gula merah, ahh segarnyaaaaa😍😍

img_20190920_1613551111829472.jpg

Setelah beristirahat sejenak kamipun akhirnya melanjutkan perjalanan menuju ke penginapan menggunakan kendaraan roda empat. Pukul 17.00 WIB kami tiba di penginapan, kami langsung mandi dan bersiap-siap menuju ke Taman Wisata Muara Indah untuk makan malam dan melakukan diskusi kepariwisataan yang ada di Kabupaten Tanggamus, pukul 19.00 WIB bersama Ibu Disparbudpora, dari KPLH Batu Tegi, Pokdarwis yang ada di Tanggamus, Komunitas Pecinta Alam dan dinas-dinas lainnya. Setelah FGD "Kiat Mempromosikan Destinasi Wisata" selesai, kamipun kembali ke penginapan untuk beristirahat.

img-20190920-wa0099260276556.jpg

img-20190920-wa0122919545362.jpg

img_20190920_205440_hht528847302.jpg

Berikut adalah cuplikan Serunya Tour D'Smaka Festival Teluk Semaka 2019 hari kedua:



2 komentar:

  1. […] Untuk tulisan serunya Tour D’Smaka 2019 hari kedua silahkan klik di sini. […]

    BalasHapus
  2. […] Bagi yang belum membaca postingan Tour D’Smaka Festival Teluk Semaka 2019 Hari Pertama, silahkan baca postingannya dengan klik di sini. Dan untuk hari kedua klik di sini. […]

    BalasHapus

Jika ingin bekomentar mengenai artikel Ini, silahkan berkomentar dengan baik dan santun: